LOMBOK TENGAH – Menjelang libur panjang akhir tahun, PT ITDC bersama jajaran TNI-Polri dan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mematangkan strategi pengamanan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Melalui rapat koordinasi bertajuk "Hadiah dari Hati Perjalanan Penuh Arti", seluruh stakeholder sepakat untuk memberlakukan pengamanan ketat mulai 22 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Rapat yang berlangsung di Kantor ITDC The Mandalika, Jumat (19/12), ini menekankan pada sinergi mitigasi bencana, layanan medis darurat, hingga proteksi kebakaran di area perhotelan.
VP Operation and Service Group Head The Mandalika, I Made Pari Wijaya, mengumumkan bahwa personel gabungan akan disiagakan dalam dua sif selama 24 jam penuh. Fokus utama adalah melakukan sinkronisasi program pengamanan untuk menjamin kenyamanan pengunjung.
"Kami juga memberikan sosialisasi kepada nelayan dan pelaku usaha sampan maupun motor listrik agar mengutamakan faktor keselamatan saat melayani wisatawan di malam pergantian tahun," ujar Pari Wijaya.
Sebanyak lima Pos Pengamanan (Pospam) akan didirikan di titik-titik vital, yakni:
1. Kuta Beach Park (KBP) – Sekaligus lokasi apel kesiapan pada 23 Desember.
2. Batu Kotak
5. Bukit Merese.
Waspada Longsor dan Proteksi Kebakaran Hotel
Kabag Ops Polres Loteng mengingatkan bahwa tantangan pengamanan tahun ini tidak hanya terbatas pada arus lalu lintas, tetapi juga potensi bencana alam. Mengingat intensitas hujan yang mulai meningkat dan banyaknya aktivitas pembangunan di perbukitan sekitar Mandalika, risiko material longsor menjadi atensi khusus.
Senada dengan hal tersebut, Bidang Damkar Kab. Loteng telah melakukan audit proteksi kebakaran di sejumlah hotel. "Kami memastikan sistem sprinkler, hidran, dan jalur evakuasi di gedung bertingkat berfungsi optimal. Tim Damkar siap siaga 24 jam untuk mendukung kelancaran Nataru," tegas perwakilan Damkar.
Dari sisi kesehatan, Puskesmas Kuta Mandalika telah menyiapkan tim medis yang bersifat mobil. Selain menyosialisasikan pencegahan Demam Berdarah (DBD), pihak puskesmas memastikan ketersediaan logistik medis darurat yang spesifik.
"Kami telah menyiapkan serum anti-bisa ular, anti-tetanus, dan serum rabies sebagai langkah antisipasi jika terjadi insiden gigitan hewan saat wisatawan berekreasi di kawasan terbuka," ungkap perwakilan Puskesmas Kuta.
Pihak kepolisian melalui Polsek Pujut juga menghimbau ITDC agar proaktif memberikan pengumuman faktor keamanan kepada pengunjung, terutama di lokasi-lokasi wisata alam yang memiliki risiko tinggi, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama masa liburan.
