Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Momen Bersejarah: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Wawancara Media Israel, Serukan Perdamaian

Momen Bersejarah: Presiden Palestina Mahmoud Abbas Wawancara Media Israel, Serukan Perdamaian

RAMALLAH – Sebuah momen langka dan bersejarah terjadi menyusul kesepakatan gencatan senjata tahap pertama antara Hamas dan Israel. Presiden Palestina Mahmoud Abbas diwawancarai oleh media Israel, Channel 12, pada Kamis (9/10/2025), di mana ia menyampaikan harapan kuatnya agar perdamaian dapat terwujud.

Abbas menyatakan bahwa tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza merupakan momen penting. Ia berharap pertumpahan darah dapat segera berakhir di seluruh wilayah Palestina.

"Apa yang terjadi hari ini merupakan momen bersejarah. Kami selalu berharap, dan akan terus berharap, agar pertumpahan darah di tanah kami dapat berakhir, baik di Jalur Gaza, Tepi Barat, maupun Yerusalem Timur," ujar Abbas.

Presiden Palestina itu mengaku sangat bahagia karena pertempuran telah berhenti. "Kami berharap situasi ini bertahan, dan perdamaian, keamanan, serta stabilitas dapat terwujud antara kami dan Israel," tambahnya, sebagaimana dilansir AFP.

Selama wawancara, Abbas menjawab dalam bahasa Arab, sementara pertanyaan diajukan dalam bahasa Ibrani.

Abbas Tegaskan Reformasi Otoritas Palestina Sudah Berjalan

Ketika disinggung mengenai tuntutan reformasi dari Presiden AS Donald Trump, yang menjadi bagian dari rencana 20 poin untuk mengakhiri perang di Gaza, Abbas menegaskan bahwa proses reformasi di Otoritas Palestina (OP) sudah dimulai.

"Saya ingin menyampaikan dengan jujur, kami telah memulai reformasi," kata Abbas.

Ia menjelaskan, reformasi tersebut mencakup perubahan pada sistem pembayaran gaji kepada para tahanan dan keluarga mereka, isu sensitif yang sebelumnya menjadi sorotan utama AS dan Israel. Abbas mengklaim reformasi gaji ini telah disepakati dan mendapat persetujuan dari pihak AS.

Keputusan Abbas untuk mengubah skema pembayaran tersebut telah diumumkan sejak Februari lalu, menyusul tekanan internasional. Saat itu, keputusan reformasi tersebut sempat dikecam oleh sejumlah pejabat Palestina yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk tekanan politik.

Membuka Jalan Menuju Negara Palestina Merdeka

Abbas menambahkan bahwa reformasi tidak hanya terjadi di sektor gaji, tetapi juga meluas ke berbagai sektor penting lainnya, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan keamanan.

"Sebagian telah selesai, sebagian lainnya masih berjalan, hingga Otoritas Palestina dapat menjadi model yang mampu terus memimpin rakyat Palestina," katanya.

Rencana 20 poin yang digagas Trump menyebutkan bahwa keberhasilan pembangunan kembali Gaza dan pelaksanaan program reformasi OP secara sungguh-sungguh akan membuka jalan bagi penentuan nasib sendiri dan terwujudnya negara Palestina yang kredibel—cita-cita rakyat Palestina selama ini.