LOMBOK BARAT – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) RI, H. Yandri Susanto, S.Pt., M.Pd., memimpin upacara groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di Desa Banyumulek, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (12/12).
Kegiatan yang berlangsung pukul 15.50 WITA di Pasar Seni Desa Banyumulek ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, yang terdiri dari warga, pelaku UMKM, dan sejumlah pejabat tinggi daerah serta anggota legislatif. Menteri Yandri didampingi langsung oleh Anggota DPR RI H. Abdul Hadi dan Muazzim Akbar, serta Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini.
Kepala Dinas Koperasi Lombok Barat, Riska, dalam laporannya menyampaikan bahwa program KDKMP di Lombok Barat telah mencapai target 100 persen pembentukan, dengan total 122 koperasi telah berdiri. Gedung KDKMP Banyumulek yang diresmikan ini merupakan pembangunan fisik yang ke-22, melengkapi 21 gedung lain yang sedang dalam proses konstruksi.
Meskipun demikian, Riska menggarisbawahi adanya kendala serius terkait pemanfaatan lahan milik Pemerintah Daerah (Pemda). "Kami menghadapi hambatan karena beberapa lahan Pemda yang sudah diajukan dan sedang proses pembangunan ternyata masuk pada lahan pertanian," jelas Riska. Ia menyarankan agar ke depan, pengajuan dan kelengkapan administrasi lahan dapat disempurnakan.
Komitmen Percepatan Ekonomi Desa dari Presiden
Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto menegaskan bahwa pembangunan koperasi desa merupakan bagian integral dari penguatan ekonomi rakyat yang mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
"Ini adalah tugas pokok yang sejalan, bahkan apabila di ranah militer atau TNI, merupakan tugas pokok di luar perang," ujar Menteri Yandri. Ia berharap peletakan batu pertama ini menjadi awal yang sukses dan lancar, menjadikan KDKMP Banyumulek sebagai penguat ekonomi desa.
Lebih lanjut, Yandri Susanto yang juga menjabat Ketua Satgas Nasional, menyampaikan instruksi langsung dari pimpinan negara. "Ada perintah Presiden Prabowo untuk percepatan membangun gerai dan gudang, serta motor roda tiga untuk operasional koperasi," ungkapnya.
Menteri Desa memastikan bahwa kendala lahan yang disampaikan oleh Dinas Koperasi Lombok Barat akan segera ditindaklanjuti. "Penting bagi saya sebagai ketua satgas untuk hadir, melihat dan mendengar langsung kendala di lapangan. Kita perlu lakukan koordinasi menyeluruh agar hambatan dapat teratasi, dan pembangunan serta kelancaran koperasi desa dapat berjalan lancar," pungkasnya.
