SUMBAWA - Sebanyak 106 siswa dari tiga sekolah di Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, diduga mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi menu dari program Makan Bergizi (MBG). Kasus ini terjadi pada 16 dan 17 September 2025, dan saat ini sedang dalam investigasi mendalam oleh pihak terkait.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Empang, Septian Nuriyega, membenarkan kejadian ini. Gejala keracunan, seperti mual dan muntah, mulai dirasakan para siswa setelah mengonsumsi menu yang disediakan oleh dapur SPPG Bunga Eja 2.
Kepala Tata Usaha (TU) Puskesmas Empang, Herlambang, merinci jumlah korban:
MTSN 2 Sumbawa: 70 siswa (49 dirawat inap, 21 rawat jalan)
MIN 3 Sumbawa: 20 siswa (15 dirawat inap, 5 rawat jalan)
MAN 3 Sumbawa: 16 siswa (16 dirawat inap)
Hingga saat ini, 31 siswa masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Empang, sementara sebagian besar lainnya sudah diizinkan pulang.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa penyebab keracunan bisa jadi berasal dari dua menu yang berbeda, tergantung pada sekolahnya. Siswa di MTSN 2 dan MAN 3 Sumbawa diduga keracunan dari menu yang disalurkan pada 16 September, yaitu nasi putih, ayam kecap, perkedel jagung, dan buah anggur. Salah satu siswa, Dwitalita, melaporkan bahwa ayam kecap yang ia konsumsi terasa berminyak.
Sementara itu, keracunan pada siswa MIN 3 Sumbawa diindikasikan berasal dari menu 17 September yang terdiri dari nasi putih, sayur sop, telur, tempe orek, dan buah pisang anggur. Menurut laporan, telur pada menu ini tercium bau amis.
Selain itu, pihak Puskesmas Empang juga menyoroti adanya jeda waktu yang lama antara waktu distribusi dan waktu konsumsi makanan. Contohnya, makanan yang diantar pada pukul 09.00 Wita baru dikonsumsi oleh siswa MAN 3 Sumbawa pada pukul 12.30 Wita. Jeda ini berpotensi menurunkan kualitas makanan dan memicu pertumbuhan bakteri.
Sebagai tindak lanjut, Kepala Korwil SPPI Kabupaten Sumbawa, Ardy Kurnia, menyatakan bahwa Puskesmas Empang dan Dinas Kesehatan Sumbawa telah mengambil sampel makanan dari tanggal 16 dan 17 September, serta sampel air yang digunakan untuk pengolahan.
Operasional dapur SPPG Bunga Eja 2 di Kecamatan Empang telah ditangguhkan sementara hingga hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Sumbawa dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram keluar.