Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Jelang Nataru, Bupati Lotim Peringatkan Stakeholder Tekan Inflasi Cabai dan Daging

Jelang Nataru, Bupati Lotim Peringatkan Stakeholder Tekan Inflasi Cabai dan Daging

LOMBOK TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) menggelar High Level Meeting (HLM) di Syariah Hotel Selong pada Jumat (12/12) untuk menyusun strategi penanganan inflasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Rapat tersebut dipimpin oleh Bupati Drs. H. Haerul Warisin, M.Si., dan dihadiri oleh Deputi Bank Indonesia, Dandim 1615/Lotim Letkol Inf. Eky Anderson, serta Kepala Biro Ekonomi Provinsi NTB.

Bupati Haerul Warisin menekankan agar seluruh stakeholder berupaya keras mengendalikan inflasi, khususnya yang dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok, di mana Indeks Perubahan Harga (IPH) tertinggi saat ini didominasi oleh cabai rawit, daging sapi, dan bawang merah.

"Tim pengendali inflasi harus memantau barang-barang yang memicu terjadinya inflasi. Bulog harus terus meningkatkan kolaborasi dengan Pemda," tegas Bupati.

Menanggapi lonjakan harga cabai, Bupati secara khusus menginstruksikan Dinas Pertanian Lotim untuk segera menggerakkan champion cabai dan melakukan mitigasi terhadap penyakit-penyakit tanaman. Upaya ini dilakukan agar pasokan tetap terjamin dan harga dapat stabil.

Tantangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2026

Dalam arahannya, Bupati Lotim turut menyinggung tantangan besar di tahun 2026 terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah daerah akan fokus pada peningkatan pelayanan MBG, terutama untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), guna memastikan pemenuhan gizi masyarakat tercapai dan merata.

Terkait hal ini, rapat menyimpulkan bahwa Lotim memiliki 103 arena MBG yang harus dipantau stok dan kebutuhannya. Rencana ke depan adalah membentuk klaster MBG baru dan mendata sumber pasokan bahan pangan mereka.

Kesimpulan HLM: Stabilitas dan Prestasi TPID

Rapat HLM ini menyepakati komitmen bersama untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan Bapokting menjelang Nataru serta menjamin ketersediaan stok di pasar.

Selain itu, Pemda dan stakeholder menargetkan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada tahun 2026. Untuk menjaga daya beli masyarakat, operasi-operasi pasar akan terus dilaksanakan.